PATOLOGI HATI 1 ( Do you have a heart ? )
GAMBARAN UMUM PENYAKIT HATI
Ada 3 aspek yang perlu diketahui :
A. Pola jejas dan cedera pada hati.
Pola jejas dan cedera pada hati yaitu perubahan morfologik yang terjadi pada hati akibat jejas dan cedera. Secara umum terdapat 5 respon / reaksi akibat cedera pada hati, yaitu :
Degenerasi Nekrosis : nekrosis fokal, nekrosis zonal, nekrosis submasif, nekrosis masif, nekrosis sentrilobular, neokrasis mid-zonal, nekrosis periportal, nekrosis geografik. Inflamasi / peradangan Regenerasi Fibrosis
B. Kegagalan hati dan sirosis.
Kegagalan hati : apabila kemampuan hepar membentuk dan mensekresi empedu hilang yang ditandai oleh ikterus, maka ini merupakan refleksi terjadinya kegagalan hati yaitu berupa kerusakan semua fungsi hati. Gangguan yang menyebabkan kegagalan hati dibagi menjadi 3 kategori :
Nekrosis hepatik yang masif Penyakit hati kronik Disfungsi hati tanpa nekrosis yang terbuka
Sirosis : yaitu terbentuknya nodul – nodul regeneratif yang dikelilingi fibrosis pada jaringan hati. Penyebab antara lain : Alcohol abuse, hepatitis kronik, penyakit biliar, hemokromatosis primer, penyakit Wilson, defisiensi antitrypsin alfa 1, dll.
Terdapat 3 karakteristik pada sirosis :
Septa jembatan fibrosis Nodul parenkimal Perubahan atau pecahnya arsitektur seluruh jaringan hati
Patogenesis dari sirosis :
Kolagen tipe I dan III dalam lobulus Menciptakan serabut sepa yang halus dan banyak Menghambat darah di sekitar parenkim Terjadi deposisi terus menerus dari kolagen pada space of Disse Hilangnya fenetrasi sl endotelial sinusoid Rongga sinusoid menjadi lebih mirip seperti kapiler Sekresi protein dari sel – sel hati mengalami kegagalan
Gambaran klinik sirosis :
Hipertensi porta Ascites Portosystemic shunt Splenomegali Varices esophagus Malnutrisi dll
C. Jaundice atau ikterus dan kholestasis.
Jaundice atau ikterus : merupakan gejala klinik dimana kulit dan sklera berwarna kuning akibat pigmen bilirubin meningkat dalam darah dan dideposit di jaringan tubuh.
Pembentukan Bilirubun :
Heme dioksidasi menjadi biliverdin Direduksi menjadi bilirubin yang mengikat albumin ( bilirubin albumin complex ) Proses di hepar Berkonjugasi dengan molekul glucoronic acid Kebanyakan bilirubin glucoronida di dekonjugasi oleh bakteri beta glucoronidase didegenerasi menjadi urobilinogenTerdapat 2 fungsi dari empedu hati :
Emulsifikasi lemak makanan Menghilangkan sisa / kotoran atau debris produk sistemik
Patofisiologi Ikterus :
Peningkatan produksi bilirubin Pengurangan pelepasan oleh hati Kegagalan konyugasi oleh hati Penurunan ekskresi bilirubin Kegagalan aliran intrahepatik dan ekstrahepatikTiga mekanisme pertama menghasilkan hiperbilirubinemia unconjugated. Dua mekanisme terakhir menghasilkan hiperbilirubinemia conjugated.
Kholestasis : keadaan kholestasis yang disebabkan oleh disfungsi hepatoseluler atau obstruksi biliar ekstra intrahepatik juga bisa disertai ikterus.
PENYAKIT HATI INFEKSI
Infeksi virus sistemik pada hati bisa disebabkan oleh :
Infeksi mononukleosis, misal : Virus Ebstein Barr Infeksi Cytomegalovirus Yellow fever, Rubella, Adenovirus, Herpes, Enterovirus, dll. Infeksi virus hepatitis : Virus hepatitis A,B,C,D dan E
A. Hepatitis Virus.
Hepatitis virus akut : setiap virus hepatotrofik bisa menyebabkan hepatitis virus akut. Apapun agennya penyakit ini terdiri dari 4 fase :
Fase Inkubasi Fase preikterik Fase ikterik Fase convalesent
B. Hepatitis Virus Kronik.
Adalah penyakit hepar yang secara simptom, biokimia atau serologik tejadi perlangsungan terus menerus atau berlangsung lebih dari 6 bulan. Hepatitis kronik dibagi atas :
Hepatitis kronik persisten Hepatitis kronik aktif Hepatitis kronik lobular
PENYAKIT HATI AUTOIMUN
A. Hepatitis Autoimun
adalah hepatitis kronik dengan penyebab yang tidak diketahui, yang khas pada penyakit hepatitis autoimun yaitu memberikan respons yang baik dan memuaskan terhadap terapi imunosupresif.
PENYAKIT HATI ALKOHOLIK
Alkohol abuse merupakan bentuk utama penyakit hati di negara bagian barat. Terdapat 3 bentuk penyakit hati yang berbeda, sekalipun bisa overlaping :
- Steatosis Hepatik
- Hepatitis Alkoholik
- Sirosis Hepatik
A. Steatosis Hepatik
Secara morfologik, sesudah pemakaian alkohol dalam jumlah yang sedang ( moderat ), maka hepatosit meimbun droplet lemak kecil ( mikroveskuler ).
B. Hepatitis Alkoholik
Secara morfologik hepatitis alkoholik menonjolkan hal – hal sebagai berikut :
Nekrosis sel hati Mallory Bodies Reaksi Netrofilik Fibrosis
Comments