MORBUS HANSEN MULTIBASILER TIPE BB ( MHMB tipe BB )

I. IDENTITAS PENDERITA

1.       Nama : Tn. BL

2.       Umur : 19 tahun

3.       Jenis Kelamin : Laki – laki

4.       Status : Belum kawin

5.       Agama : Kristen Protestan

6.       Suku bangsa : Minahasa / Indonesia

7.       Pendidikan Terakhir : SMA (tamat)

8.       Pekerjaan : Mahasiswa

9.       Tinggi badan : 177,5 cm

10.   Berat Badan : 78 kg

11.   Tanggal Pemerikasaan: 2 November 2007

II. ANAMNESA

Keluhan utama

Timbul bercak kemerahan disertai rasa gatal pada daerah lipat paha, pantat, dan sekitar kelamin.

Riwayat penyakit sekarang

Bercak kemerahan yang disertai rasa gatal dialami penderita sejak 2 tahun yang lalu, awalnya timbul bercak kemerahan di perut kira – kira sebesar uang logam, kemudian lama kelamaan bercak kemerahan tersebut membesar dan mulai meluas ke daerah lipat paha, pantat, dan disekitar kelamin.

Bercak kemerahan disertai gatal yang dirasakan terus – menerus sepanjang hari terutama pada saat pasien berkeringat.

Penderita lalu berobat ke puskesmas dan diberi obat salep ( penderita tidak mengetahui jenis salepnya ) tetapi tetap tidak sembuh, setelah salep habis bercak kemerahan mulai menghitam dengan pinggir kemerahan.

Riwayat penyakit dahulu

Penyakit ginjal, sakit kuning, kencing manis, batuk – batuk yang lama serta penurunan badan yang cepat disangkal oleh penderita.

Riwayat penyakit keluarga

Hanya penderita yang sakit seperti ini dalam keluarga.

Riwayat alergi.

Riwayat alergi makanan, obat – obatan, dan atopi disangkal oleh penderita.

Riwayat kebiasaan

1.       Penderita mandi 2 kali sehari menggunakan sabun Lifebuoy yang digunakan oleh penderita bersama dengan keluarga, handuk dipakai sendiri oleh penderita.

2.       Penderita sering memakai celana jeans dan jarang diganti ( 1 minggu hanya 1 kali ganti dengan celana jeans yang berbeda ).

3.       Penderita sangat suka berolahraga dan sering mengeluarkan banyak keringat.

4.       Penderita suka meminjam handuk dan sikat gigi temannya jika menginap dirumah teman penderita.

Riwayat sosial

Penderita tinggal dirumah beratap seng, dinding beton, lantai tegel, jumlah kamar 3 buah, jumlah kamar mandi 1 buah dan terletak di dalam rumah, jumlah penghuni 4 orang ( empat orang dewasa ), suhu serta udara disekitar tempat tinggal penderita lembab dan cukup panas.

III. PEMERIKSAAN FISIK

Status generalis

1.       Keadaan umum : Baik

2.       Kesadaran : Compos mentis

3.       Tekanan darah : 120/70 mmhg

4.       Nadi : 72 kali/menit

5.       Respirasi : 20 kali/menit, tipe torakoabdominal

6.       Suhu : 37,5 ºC

7.       Kepala : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), Rambut hitam tidak mudah dicabut, alopesia (-)

8.       Leher : Pembesaran KGB (-)

9.       Thoraks : Bunyi jantung I dan II normal, bising (-)

10.   Suara pernafasan vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-

11.   Abdomen : Datar, lemas, timpanis, bising usus (+) normal

12.   Hepar dan lien tak teraba

13.   Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), distrofi kuku jari kaki (-).

Status gizi

1.       Umur : 19 tahun

2.       TB : 177,5 cm

3.       BB : 78 kg

4.       BB ideal : ( 177,5 – 100 ) ± 10% = 77,5 kg

5.       IMT : kg/m2 = 78/ ( 1,775 × 1,775 ) = 24,75

6.       Kesan : Gizi baik.

Status dermatologis

Regio abdominalis, lumbalis, gluteus, inguinalis, dan genitalis tampak makulahiperpigmentasi batas jelas, ukuran plakat, tepi aktif, central healing (-).

IV. DIAGNOSA BANDING

1.       Tinea kruris et korporis

2.       Kandidiasis

3.       Eritrasma

4.       Psoriasis intertriginosa

V. PEMERIKSAAN LABORATORIUM.

1.       KOH 20% : Hifa panjang bersepta : positif, spora : negatif.

2.       Gram : Spora : negatif, budding cell : negatif, pseudohifa : negatif, kokus gram (+) : positif, kokus gram (-) : negatif.

VI. DIAGNOSA AKHIR

Tinea kruris et korporis

VII. PENATALAKSANAAN

Medikamentosa

1.       Griseofulvin 125 mg 1 × 4 tab selama 28 hari

2.        Mikonazole 2% 2 × app

3.       Interhistin 3 × 1 tab

Non medikamentosa :

1.       Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit yang dideritannya.

2.        Menyuruh pasien untuk selalu menjaga kelembaban dan kebersihan kulit

3.       Mengganti pakaian yang telah dipakai dengan pakaian bersih secara teratur.

4.       Batasi kegiatan yang mengeluarkan banyak keringat.

5.       Untuk sementara hentikan pemakaian celana dari bahan jeans.

6.       Minum obat segera setelah makan atau minum susu.

7.       Kontrol di poli kulit dan kelamin 2 minggu kemudian.

VIII. ANJURAN PEMERIKSAAN

Laboratorium lengkap:

1.       GDS

2.       DL→terutama fungsi hati

3.       Kultur jamur : Saboraud agar

IX. PROGNOSIS

Dubia et bonam

Comments

Popular posts from this blog

MEKANISME PROSES DASAR GINJAL

Sleep and you ( Secrets of sleep )

The Basic Geriatric Respiratory Examination CME/CE